Jumat, 10 Juni 2011

traktor tangan praktikum dasar-dasar mekanisasi dan teknologi pertanian

Diposting oleh renaex di 05.35
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Traktor tangan adalah mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah tanah dan lain-lain pada pekerjaan pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan atau dipasang dibagian belakang mesin. Mesin ini mempunyai efisiensi tinggi karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan.
Traktor tangan merupakan mesin serba guna karena dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer) dan lain-lain. Pada dasarnya traktor tangan sangat penting digunakan untuk memudahkan dalam pengolahan tanah baik dalam penggunaan pengolahan tanah primer maupun sekunder. Pada dasarnya traktor tangan ini biasanya digandengkan dengan garu, atau bajak sehingga dapat memudahkan dalam pengerjaan pengolahan lahan.
Traktor dapat bekerja pada lahan dengan topografi yang terbatas. Untuk traktor tangan sebaiknya jangan melebihi 30°. Apabila lahan terlalu miring, traktor bisa terguling. Lahan yang bergelombang juga akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Sebaiknya lahan yang demikian dibuat berteras sehingga lahan bias memenuhi syarat untuk diolah secara mekanis. Selain itu, traktor sebagai kendaraan beroda, memerlukan jalan dan jembatan untuk memasuki lahan yang akan diolah.
Olah karena itu berdasarkan uraian tersebut di atas maka perlu diadakan praktikum mengenai pengenalan traktor tangan untuk mengetahui bagian-bagian dari traktor tangan tersebut beserta fungsi dari bagian traktor tersebut.




I.2 Tujuan dan Kegunaan
Praktikum Pengenalan Traktor Tangan bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi dari traktor tangan serta dapat mengoperasikan traktor tangan tersebut.
Kegunaan dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kegunaan serta aplikasi yang digunakan pada traktor tangan.













II.TINJAUAN PUSTAKA
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti pada pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain (Anonima, 2011).
Menurut (Anonimb, 2011), berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berbahan bakar Solar
2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)
Menurut (Anonimc, 2011), berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya >5 HP.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggerakn antara 5 - 7 HP.
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 HP.
Traktor dengan bahan bakar bensin dan minyak tanah biasanya berukuran kurang dari 7 hp. Jenis motor yang paling banyak digunakan traktor tangan di Indonesia adalah motor berbahan bakar solar (Anonimb, 2011).
Langkah pertama yang harus dipelajari oleh calon operator untuk dapat mengoperasikan traktor tangan adalah mengenal traktor tangan itu sendiri dan mengetahui bagian-bagian dari traktor tangan tersebut.
Menurut Anonima, (2011), bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur (Anonima, 2011).
Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter (Anonima, 2011).
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel. Penggunaan motor diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal (Anonimb, 2011).
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Mengoperasikan Tarktor Roda Dua 12 Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya (Anonimb, 2011).
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan (Anonimb, 2011).
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan. Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell) (Anonima, 2011).
Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor (Anonima, 2011).
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung. Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik (Anonimb, 2011).
Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antararoda kiri dan kanan. Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implement (Anonimb, 2011).
Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian (Anonimb, 2011).
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah (Anonima, 2011).
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Anonimb, 2011).
Menurut Anonimb, (2011), Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
1. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
2. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
3. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
4. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
5. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
6. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
7. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi (Anonima, 2011).
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama (Anonimb, 2011).
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung) (Anonimb, 2011).
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri dan begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan (Anonimb, 2011).
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam (Anonimb, 2011).
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP” (Anonimb, 2011).
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik (Anonim 1, 2011).
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga agar dapat memudahkan untuk menyangga traktor saat tidak difungsikan (Anonimb, 2011).
Pemeriksaan Traktor tangan merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit (Anonimb, 2011).
Menurut Hardjosentono, dkk, (2002), prinsip kontruksi traktor kecil ini terdiri atas :
a. Tenaga penggerak/motor penggerak.
b. Landasan/chasis dan badan
c. Komponen penerus tenaga.
d. Roda-roda/ban
e. Implements/peralatan pengolah tanah
Adapun persiapan dalam penggunaan traktor tangan sebelum pengoperasiannya supaya traktor ini dapat bekerja dengan lancer dan ekonomis, yaitu menyiapkan pakaian operator, mengadakan pemeriksaan, memeriksa kopling, traktor harus berjalan lurus, memeriksa tekanan ban, memeriksa bagian-bagian yang perlu dilumasi (Hardjosentono, dkk, 2002).

III. METEDOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum mengenai pengenalan traktor tangan dilaksanakan pada hari Kamis, 14 April 2011 mulai pukul 09.00 – 11.00 WITA di Laboratorium Perbengkelan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2011.

3.2 Alat dan Bahan
Pada praktikum Pengenalan Traktor Tangan, alat yang digunakan yaitu Traktor tangan dan Kamera digital. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu alat tulis-menulis.

3.3 Prosedur Kerja
A. Menghidupkan Traktor Tangan
1. memposisikan As kopling utama dalam kondisi “OFF” atau “rem” sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.
2. memposisikan, semua tuas perseneling pada kondisi netral untuk keamanan.
3. Membuka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Menarik tuas dekompresi dengan tangan kiri untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Memasukkan engkol ke poros engkol, lalu memutar engkol searah jarum jam beberapa kali agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
7. Mempercepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.
8. Melepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10. Menggeser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Menghidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12. Traktor siap untuk dioperasikan
B. Mematikan traktor tangan:
1. Melepaskan beban motor.
2. Mengecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan, selama 2-3 menit.
3. Menggeser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4. Menutup kran bahan bakar








IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Gambar Spesifikasi Kegunaan
Model KB 85 Serial No.9885003 MFG By PT Agrindo. Untuk mengolah tanah primer dan tanah sekunder
Sumber Data Primer setelah diolah, 2011

4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah kami laksanakan, jelas bahwa pada penggunaan traktor tangan memerlukan keahlian dan keterampilan dalam pengoperasiannya. Dimana kami sebagai praktikan, dituntut untuk dapat memahami mulai dari materi yang akan dilaksanakan, pada saat pengoperasian alat mesin traktor tangan, sampai pada prakteknya di lapangan. Dari penggunaan traktor yang kami telah laksanakan banyak hal yang perlu kami perhatikan misalnya, bagian-bagian dari traktor tangan tersebut serta fungsinya.
Bajak singkal (mold moard plow), bajak ini menggunakan hewan ternak, bajak ini digunakan untuk pengelolahan tanah primer/pertama. Sistem kerja : memotong, mengangkat dan melempar/membalik tanah. kelebihannya yaitu hasil pembajakan seragam sedangkan kekurangannya yaitu kontuksinya lebih rumit.
Adapun bajak putar (Rotary plow), bajak ini pisau bajaknya terpasang pada as traktor, Sistem kerja : berputarnya poros as mengakibatkan berputarnya pisau bajak sehingga tanah akan tercacah. Semakin cepat berputar, semakin sempurna pemotongannya (tdk terdapat pembalikan dan pelemparan tanah). Bajak rotary digunakan juga untuk pengelolahan tanah primer/pertama.
Adapun keuntungan yang kami peroleh dari adanya praktikum Pengenalan dan Penggunaan Traktor Tangan, yaitu untuk mempermudah dalam pengolahan tanah baik itu untuk pengolahan tanah primer maupun sekunder pada lahan pertanian dan perkebunan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Anonima, 2011), bahwa traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti pada pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Adapun kendala-kendala yang kami hadapi dalam penggunan traktor tangan yaitu alat traktor tangan berat, perlu adanya tenaga yang besar sehingga terjadi keseimbangan dalam penggunaan traktor tangan tersebut. Ban pada traktor tangan tersebut memiliki tekanan angin yang tidak sesuai dengan kebutuhan (kemps) sehingga tidak memudahkan dalam pengoperasian sehingga perlunya persiapan dalam pengoperasian. Hal ini sesuai dengan pendapat (Hardjosentono, dkk, 2002) yaitu adapun persiapan dalam penggunaan traktor tangan sebelum pengoperasiannya supaya traktor ini dapat bekerja dengan lancar dan ekonomis, yaitu menyiapkan pakaian operator, mengadakan pemeriksaan, memeriksa kopling, traktor harus berjalan lurus, memeriksa tekanan ban, memeriksa bagian-bagian yang perlu dilumasi.



V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum “Pengenalan Traktor Tangan” kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Bagian-bagian dari traktor tangan dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu tenaga penggerak motor, kerangka dan transmisi (penerus tenaga) serta tuas kendali.
b. Traktor tangan merupakan salah satu alat pra panen yang digunakn untuk mengolah lahan pada tanah primer dan sekunder.
c. Traktor tangan digunakan para petani yang digandengkan dengan bajak atau garu untuk mempermudahkan dalam pengolahan.

5.2 Saran
Saran untuk laboratorium, sebaiknya mesin traktor tangan dirawat agar pada praktikum selanjutnya masih dapat digunakan.
Saran untuk asisten, agar lebih detail lagi dalam menjelaskan tentang bagian-bagian traktor tangan serta cara peggunaan traktor tangan.







DAFTAR PUSTAKA
Anonima, 2011. Traktor Tangan. Diakses tanggal 14 April 2011. Makassar
Anonimb, 2011. http://google/Bahan Bakar Traktor.org.co.id/ Diakses tanggal
14 April 2011. Makassar

Anonimc, 2011. http://wikipedia.org/Bagian-Bagian Traktor.co.id/ Diakses tanggal 14 April 2011. Makassar

Dahono dkk, 1997, Pengolahan Tanah Dengan Traktor Tangan, Bagian
Proyek Pendidikan Kejuruan Teknik IV: Jakarta

Hardjosentono, dkk., 2002. Mesin-Mesin Pertanian. Bumi Aksara:Jakarta
Mulyoto H dkk, 1996, Mesin-Mesin Pertanian, Bumi Aksara, Jakarta

0 komentar on "traktor tangan praktikum dasar-dasar mekanisasi dan teknologi pertanian"

Posting Komentar

 

ernawati djaya Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez