Rabu, 22 Juni 2011

budidaya tanaman mangga

Diposting oleh renaex di 21.22
M A N G G A
( Mangifera spp. )
Mangga (Mangifera indica L.) adalah pohon berakar dalam yang hijau sepanjang masa. Tinggi pohon mangga dapat mencapai 15 - 20 m. Daun mangga berbentuk bulat panjang (elips) dan merupakan daun tunggal, agak panjang (8 - 40 cm), agak kasar dan sempit (2 - 10 cm). Daun muda ditumbuhkan bebas dan berwarna merah muda atau kadang-kadang kuning, dan kemudian tumbuh berwarna hijau tua mengkilat. Kulit pohon mengandung saluran-saluran resin yang bergetah berwarna putih.
Bunga mangga yang berjumlah banyak tumbuh dari tangkai bunga yang terbentuk sebagai panikel akhir. Bunga berwarna-warni. putih, merah muda, dan merah (500 - 10.000 bunga/panikel; 2.000 - 3.000 panikel/pohon). Hanya sebagian kecil (2 - 20%) dari bunga-bunga merupakan bunga sempurna dengan bagian jantan dan betina yang berfungsi. Bagian terbesar merupakan bunga jantan.
Jumlah bunga dan panikel serta perbandingan bunga sempurna bervariasi menurut varietas mangga, musim dan kondisi cuaca. Semua faktor ini menyebabkan produksi buah yang tidak teratur yang merupakan ciri khas pohon mangga. Musim berbunga meliputi periode dua sampai tiga minggu dalam bulan Juni - Agustus.
Penyerbukan dilakukan oleh serangga, terutama oleh sejenis ulat kayu (thrips) dan lalat. Lebah tidak mencari madu di bunga mangga. Angin, hujan, dan suhu di bawah 15 - 16C sangat menghambat penyerbukan, tegarnya serbuk sari, pertumbuhan tabung serbuk sari, dan tumbuhnya buah.
Jangka waktu antara tumbuhnya buah dan masaknya buah dapat mencapai
lima bulan, bergantung pada varietas mangga dan suhu. Daging (mesokarp) buah mangga yang aromatis berwarna putih sampai kuning merupakan bagian yang dapat dimakan, walaupun di beberapa tempat di Indonesia juga biji mangga dimakan.


2. Persyaratan yang Berhubungan dengan Iklim dan Pertumbuhan

Salah satu ciri khas mangga ialah kemampuannya untuk berfungsi baik di daerah-daerah yang kering (curah hujan kurang dari 750 mm/tahun), walaupun pohon mangga hidup lebih baik didaerah tropik dan sub-tropik dengan curah hujan 1200 - 1500 mm/tahun. Musim kemarau yang nyata merupakan syarat mutlak untuk produksi buah yang memuaskan. Hujan waktu musim berkembang akan sangat mengurangi penyerbukan dan dengan demikian juga mengurangi produksi buah.
Suhu optimal untuk pertumbuhan berkisar antara 22 C dan 27 C pada ketinggian maksimal 1250 m atas muka laut. Perkebunan mangga yang baik terdapat pada ketinggian 600 - 700 m atas muka laut.Masa dingin yang berkepanjangan seperti yang terdapat di ketinggian- ketinggian yang tinggi di daerah tropik, sangat menghambat pertumbuhan pohon.

3. HAMA DAN PENYAKIT
3.1. Hama
1) Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah
yang menyebabkan kepik tidak bertelur.
2) Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah
terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini. Pengendalian: memusnahkan buah
mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus,
mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke
tanah yang telah dicangkul.
3) Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan
kemerahan. Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord,
Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang
terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan
memperbaiki aerasi.
4) Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan
memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metil
eugenol di dalam wadah dan insektisida.
5) Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang
daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga
mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yang
membeku menimbulkan jamur kerak hitam. Pengendalian dengan insektisida
Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.
6) Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang
kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang
rangkaian bunga. Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang,
insektisida Diazinon atau Basudin.
7) Codot
Memakan buah mangga di malam hari. Pengendalian: dengan membiarkan
semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit
dan melindungi pohon dengan jaring.
7.2. Penyakit
1) Penyakit mangga
Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga
menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2) Penyakit diplodia
Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
3) Cendawan jelaga
Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun
mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan
oleh jamur yang hidup di cairan manis. Pengendalian: dengan memberantas
serangga yang menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung
belerang.
4) Bercak karat merah
Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga
dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangat
mempengaruhi proses pembuahan. Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang,
ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
5) Kudis buah
Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala: adanya bercak
kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga
berjatuhan. Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali
seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.
6) Penyakit Blendok
Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh
kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pengendalian: memotong bagian yang sakit,
lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan
menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
7.3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan
tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang
yang terserang, menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.

4. PANEN
4.1. Ciri dan Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur
5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10
jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di
bulan September-Oktober.
Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang
sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua
kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah
yang dipetik harus masih keras.
4.2. Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai
memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan
galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.
4.3. Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan
satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan
sehingga dilakukan beberapa kali panen.
4.4. Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500
buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada
waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

5. PASCAPANEN
5.1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.
5.2. Penyortiran dan Penggolongan
Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah sortasi buah
mangga dilap untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan mutu terutama
jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri.
Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat
pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan
berat buah antara lain:
a) Kelas I: > 320 gram/buah
b) Kelas II: 270 - 320 gram/buah
c) Kelas III: 200 - 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
b) Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm
c) Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm
5.3. Penyimpanan
Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh dan sejuk.
6.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Di dalam negeri mangga tetap menjadi buah favorit pada saat musimnya. Buah yang
berkualitas tetap memiliki harga yang jauh lebih baik dan dapat menembus pasar
untuk kalangan menengah atas. Di luar negeri mangga adalah buah eksotik yang
banyak penggemarnya dan termasuk buah impor yang mahal. Potensi Indonesia
untuk mengekspor mangga begitu besar, tetapi pemanfaatannya tidak maksimal.
Untuk mensuplai kebutuhan mangga luar negeri yang harus kontinyu dan standard
mutu tidak berubah, diperlukan pengembangan agribisnis mangga yang mencakup
areal tanam luas dengan kultur teknis dan pasca panen yang terkendali.

7. STANDAR PRODUKSI
7.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara
uji, syarat penandaan dan pengemasan.
7.2.Diskripsi
Standar mutu mangga tercantum dalam standar Nasional Indonesia SNI 01-3164-
1992.
7.3.Klasifikasi dan Standar Mutu
Mangga digolongkan dalam 4 ukuran menurut kultifarnya yaitu besar sedang kecil
dan sangat kecil yang masing-masing digolongkan dalam 2 jenis mutu yaitu mutu I
dan mutu II
a) Arum manis: besar>400 gram, sedang 350-400 gram, kecil 300-349 gram, sangat
kecil 250-299 gram
b) Golek: besar>500 gram, sedang 450-500 gram, kecil 400-449 gram, sangat kecil
350-399 gram
c) Gedog: besar>250 gram, sedang 200-250 gram, kecil 150-199 gram, sangat kecil
100-149 gram
d) Manalagi: besar>400 gram, sedang 350-400 gram, kecil 300-349 gram, sangat
kecil 250-299 gram
Syarat mutu yang diterapkan untuk keempat golongan tersebut:
a. Karakteristik keasaman sifat varietas: mutu I seragam; mutu II seragam
b. Karakteristik tingkat ketuaan: mutu I tua tapi tidak terlalu matang; mutu II tua tapi
tidak terlalu matang
c. Karakteristik kekerasan: mutu I=keras; mutu II=cukup keras
d. Karakteristik ukuran: mutu I=seragam; mutu II=kurang seragam
e. Karakteristik kotoran: mutu I=bebas; mutu II=bebas
f. Karakteristik kerusakan: mutu I=5%; mutu II=10 %
g. Karakteristik busuk : mutu I=1%; mutu II=1%
7.4.Pengambilan Contoh
Satu partai/lot mangga terdiri dari maksimum 1000 kemasan. Contoh diambil secara
acak dari jumlah kemasan dalam 1 partai/lot seperti terlihat dibawah ini:
a) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot sampai dengan 100 : contoh yang diambil 5.
b) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 101 – 300: contoh yang diambil 7.
c) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 301 – 500: contoh yang diambil 9.
d) Jumlah kemasan dalam 1 partai/lot 501 – 1000: contoh yang diambil 10.
7.5.Pengemasan
Pengemasan buah manga dalam peti kayu, berat bersih setiap peti kayu maksimum
25 kg, susunan buah dalam peti kayu kompak dengan setiap buah yang diberi
pembungkus/ penyekat, atau kotak kotoran diberi penyekat dan lobang udara,
susunan buah dalam kotak karton satu lapis dengan berat bersih kotak karton
maksimum 10 kg.

1 komentar on "budidaya tanaman mangga"

Sang Pemimpi on 11 Juli 2011 pukul 16.34 mengatakan...

Ada artikel yang lebih bgus tidak dari ini, posting jangan sembrangan juga lah.
Peace.

Posting Komentar

 

ernawati djaya Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez